PRAYA- Kasus pencurian brankas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga{Dikpora} Lombok Tengah, yang berbuntuk pemalakan kepala sekolah, belum tuntas. Ketua LSM Swaka NTB, Bustomi Taifuri mendesak agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus itu. Pasalnya, kasus itu sudah menjadi akar persoalan di lingkup Dinas Dikpora Lombok Tengah. Jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang di rugikan gara-gara kasus pencurian yang tidak tuntas."Dalam hal ini, kita minta kepolisian mengusut tuntas kasus perampokan itu" katanya Jumat {20/3}. Bagaimana soal pemalakan yang di lakukan Dikpora terhadap kepala sekolah? Bustomi mengaku tidak tahu persoalan itu. Namun, jika itu kenyataannya sangat di sayangkan. Kepala sekolah sama sekali tidak terlibat dalam persoalan ini. Jika mereka di minta mengganti rugi dengan alasan uang bela sungkawa, maka jelas menyalahi aturan. Sudah jelas kebijakna itu masuk pungutan liar{pungli} dan harus di kembalikan kepada kepala sekolah." Kalau seperti itu kenyataannya ya salah Dikpora itu" cetusnya. Selainn itu, dirinya meminta agar pihak-pihak terkait menyikapi persoalan ini. Bupati dan Dewan tidak boleh tinggal diam. Mereka harus bergerak menyelamatkan dinas terkait agar tidak menyalahi aturan. Sebab, kebijakan itu sama artinya melahirkan korupsi kecil di dunia pendidikan. Jika kepala sekolah tertekan dengan kebijakan itu, maka mereka akan mengambil uang sekolah. Tidak mungkin kepala sekolah akan menggunakan uang pribadi untuk membayarkan keputusan Dikpora itu." Kami meminta pihak-pihak terkait menyikapi persoalan itu" tandasnya. Sekretaris Komisi IV DPRD Lombok Tengah, Didik Ariserta yang di konfirmasi terkait persoalan ini mengatakan, pihaknya belum memanggil Dinas Dikpora untuk meminta klarifikasi. Pihaknya masih sebatas koordinasi dengan anggota komisi IV lainnya untuk merumuskan persoalan ini, Dipastikan, pihaknya akan memanggil dinas bersangkutan untuk mengklarifikasi persoalan ini.:" Kami belum panggil, tapi pasti akan kita klarifikasi nanti," katanya.
Sumber : RADAR Lombok Tengah tanggal 23 maret 2015
No comments:
Post a Comment