Monday, 23 February 2015

Keluarga TKI Tuding Pemerintah Cuek

BP3TKI Tidak Tahu Ada TKI Tewas Tertembak Di Malaysia
Lotim- Keluarga TKI yang tewas ditembak Polisi Diraja Malaysia, Herman alias Amaq Sahnan, 30 tahun, warga Dusun Bagek Gaet, Desa Pohgading Timur, Kecamatan Pringgabaya, Lotim, kebingungan karena hingga kini belum jua mendapat keterangan resmi dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi." sejauh ini tidak nampak ada upaya dari pemerintah daerah, baik kabupaten dan provinsi yang mengupayakan pemulangan jenazah korban" kata Adhar salah satu keluarga korban.Padalah pihaknya sudah melaporkan kepada pemerintah sejak hari Jumat lalu{ 20/02 }yaitu sejak pihaknya pertama kali mendapatkan informasi dari rekan kerka korban di Malaysia.Seperti di beritakan media Radar Lombok sebelumnya, pihak keluarga korban mendapat kabar dari salah satu rekan korban yang bekerja di satu majikan, bahwa korban terbunuh oleh tembakan yang di lakukan oleh Polisi Malaysia Timur di lahan tempet korban bekerja.Namun belakangan korban mendapat kabar dari pihak KBRI di Kauching, Malaysia Timur, kalau kematian korban bukan karena di tembak aparat polisi, melainkan oleh oknum  setingkat kepala desa.Korban di tembak saat sedang memetik kalapa sawit di lahan sengketa, berdasarkan perintah dari bosnya", terangnya.Kemudian berdasarkan informasi yang diterima keluarga lainya, pelaku sudah di tangkap oleh polisi setempat dan kasus ini sedang di tangani pihak kepolisian setempat. Hanya saja yang menjadi kekhawatiran keluarga jika ternyata korban terlalu lama di simpan di rumah sakit akan menjadi korban seperti jenazah lain sebelumnya , yang organ tubuhnya ternyata sudah di ambil dan di perdagangkan oleh pihak rumah sakit. Upaya meminta pertolongan kepada pemerintah oleh  pihak keluarga gencar di lakukan , bahkan berusaha menembus KBRI yang ada di Kaoching , Malaysia Timur.Senin kemarin, pihak keluarga mendapat kabar lagi dari Malaysia jika jenazah korban kini berada di rumah sakit Miri Serawak, Malaysia Timur. Keluarga hanya bisa berharap jasad korban tidak menjadi sasaran pembedahan ilegal seperti yang di alami beberapa jenazah  TKI sebelumnya." Sepertinya tidak ada keperdulian dari pemerintah daerah terkait musibah yang menimpa warganya. Padahak korban bukan pelaku kriminal, mengapa di tembaki?, kata keluarga lain, Ahmad. Korban sambungnya saat itu hanya sedang melaksanakan perintah majikannya, yang akhirnya justru bernasib apes, tertembak oleh oknum yang di katakan berada di pihak lain rival bosnya dalam sengketa tanah. Pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indinesia {BP3TKI }Nusa Tenggara Barat mengaku belum menerima laporan mengenai adanya TKI asal NTB yang tertembak di Malaysia, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia {BP3TKI} NTB , H.Saleh mengatakan sejak adanya berita mengenai TKI asal desa Pohgading, Lombok Timur yang tertembak jumat {20/02} lalu waktu Malaysia pihaknya belum mendapat laporan secara resmi.Saat di konfirmasi Saleh mengatakan baru kemarin {23/02} mendapat kabar mengenai hal tersebut dan langsung meminta konfirmasi kepada Konsulat Jendral Republik Indonesia di Johor Baru, Malaysia.Dia juga mengatakan , pihak Konsulat Jendrak RI sendiri belum mendapat informasi yang jelas mengenai hal ini." Saya baru hari ini mengetahui mengenai hal ini dan langsung meminta konfirmasi ke pihak Konsulat RI di Johor, tetapi pihak di sana juga belum mendapat informasi yang jelas", ungkapnya.Dia menegaskan masih meminta klarifikasi , jadi belum bisa bicara banyak mengenai hal ini.          

No comments:

Post a Comment